Masalah berkurangnya ketersediaan bahan bakar fosil masih terus menggentayangi dunia khususnya Indonesia. Dunia mungkin tidak terlalu khawatir karena mereka sudah mempersiapkan bahan-bahan pengganti lainnya yang sudah berkembang dengan baik. Sementara masyarakat Indonesia masih terus bergantung dengan BBM bahkan masih mengharapkan adanya subsidi yang besar.
Dari sekian juta penduduk yang mendiami tanah pertiwi, banyak pula ide-ide cemerlang yang muncul dari kepala-kepala anak bangsa. Maka seharusnya Indonesia tidak perlu kawatir menghadapi krisis bbm ini atau bahkan mampu menyaingi perkembangan di negara-negara lain. Namun permasalahannya adalah masyarakat tidak dengan mudahnya menerima ide-ide yang datang begitu saja dari orang yang bahkan tidak pernah mereka kenal.
Banyak alternatif-alternatif yang ditawarkan dari ide-ide cemerlang masyrakat dunia. Berikut beberapa urain singkat mengenai alternatif bahan bakar fosil yang sudah mulai dikembangkan di beberapa negara (dikutip dari berbagai artikel).
1. Mobil Berbahan Bakar Nuklir
Ford
pada tahun 1950-an telah mengembangkan konsep mobil yang dinamakan Ford
Nucleon. Mobil ini didesain berdasarkan asumsi bahwa reactor nuklir di masa
depan akan berukuran lebih kecil, lebih aman, lebih ringan dan portable. Desain
kapsul bahan bakar nuklir terletak di bagian belakang mobil. Namun hingga saat
ini Ford baru sebatas mengembangkan model mobil. Mengingat tantangan dan krisis
energi serta kondisi iklim saat ini, ide mobil bertenaga nuklir layak
dipertimbangkan, sebab ketika diproduksi dengan baik, energi nuklir relative aman,
bersih, dan terjangkau.
Salah satu kemungkinan bentuk bahan bakar nuklir untuk mobil yaitu
hidron berbahan bakar nuklir (nuclear fueled hydrogen), artinya bahan bakar
hidrogen diproduksi dengan menggunakan energi nuklir yang bersih, aman dan
terjangkau. Reaktor nuklir selain untuk pembangkit listrik juga dapat digunakan
untuk mengisi baterai kendaraan bermotor dengan sangat efisien. Manfaat yang
akan diraih bila kita memproduksi mobil bertenaga nuklir yaitu efisien dalam
pengisian bahan bakar, kemungkinan pengisian bahan bakar terjadi setiap 3
sampai 5 tahun sekali, volume bahan bakar yg lebih sedikit, sebagai perbandingan
1 pon uranium dapat menggerakkan sebuah kapal induk atau kapal selam, tidak
menghasilkan emisi. Hal yang masih menjadi kendala hinnga saat ini adalah
bagaimana desain kapsul bahan bakar nuklir tersebut dikemas agar aman dan tahan
terhadap tekanan mekanis, gempa dan risiko kecelakaan.
Saat ini thorium sedang dieksplorasi oleh para ilmuwan dengan
pertimbangan ketersediaannya yang berlimpah dan sifatnya yang kurang beracun
bila dibandingkan dengan bahan bakar uranium. Thorium selain berpotensi sebagai
bahan bakar reaktor nuklir. Produsen mobil Cadillac mengeluarkan konsep mobil
berbahan bakar thorium yang dinamakan The Cadillac World Thorium Fueled Concept Car.
Ilmuwan dari Cadillac mengatakan bahwa teknologi bahan bakar thorium bagi
kendaraan berada dalam genggaman kita.
2. Alternatif BBM dari Kelapa Sawit
Bahan bakar minyak selain diproduksi melalui proses pertambangan
dapat juga diproduksi dari sumber tumbuh-tumbuhan seperti yang paling terkenal
saat ini adalah dengan menggunakan kelapa sawit alias Crude Palm Oil
(CPO). Dr. Rahmat Mulyadi, Kepala Bidang Teknologi Informasi Energi, Material
dan Lingkungan BPPT, juga mengklaim bahwa biodiesel ini cukup bersahabat dengan
lingkungan. Biodiesel kelapa sawit di negara seperti Amerika Serikat (AS)
dan Australia sudah banyak diaplikasikan. Sedangkan pemakaian secara
besar-besaran justru terjadi di negara Amerika Latin dan Afrika, di mana
produksi kelapa sawit cukup tinggi. Bahkan di Jerman pemakaian biodiesel sudah
diterapkan langsung, baik untuk kendaraan maupun mesin industri.
3. Alternatif BBM dari Batubara yang Dicairkan
Seperti yang kita ketahui saat ini pemakaian batubara biasanya digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik dan masih dalam bentuk padat yang kemudian digerus lalu di bakar. Teknologi baru yang sedang dikembangkan saat ini adalah dengan mengolah batubara menjadi sumber bahan bakar cair. Pada prinsipnya hingga saat ini ada dua cara untuk dapat memproses batubara agar bisa digunakan sebagai bahan bakar cair, yakni melalui pencairan batubara secara langsung (coal liquefaction) atau melalui gasifikasi batubara (coal gasification) terlebih dahulu sebelum diproses kemudian menjadi cair (liquid). Apabila melalui proses gasifikasi, ini pun terdapat 2 cara, yaitu melalui gasifikasi batubara di permukaan (surface coal gasification, SCG) dan gasifikasi batubara di bawah tanah (underground coal gasification, UCG). Gas yang diproduksi, diolah dan dibersihkan (sering disebut syngas = synthetic gas) inilah yang kemudian dicairkan menjadi BBM alternatif. Dengan mengolah batubara menjadi gas sintesis atau minyak sintesis ini, maka transportasi darat dengan menggunakan bahan bakar batubara ini bisa diterapkan di Indonesia.
Menurut prakiraan para pakar geologi ESDM, bahwa sampai dengan akhir tahun 2008 jumlah sumberdaya batubara di dalam perut bumi Indonesia mencapai 105 milyar ton (105,000 juta ton). Katakanlah yang bisa ditambang hanya 40 milyar ton, sedangkan 65 milyar sisanya akan digunakan sebagai sumber BBM. Jadi, kalau dibutuhkan batubara 350 juta ton/tahun, maka Indonesia diharapkan mampu memasok kebutuhan BBM nasional secara mandiri (tanpa harus impor) selama 65,000/350 = 170 tahun.
Untuk mengganti kebutuhan impor minyak Indonesia saat ini sebesar 400,000 barel/hari, hanya dibutuhkan batubara 0.20 juta tpd = 70 juta ton/tahun, sehingga Indonesia masih memiliki sumberdaya minyak dari batubara untuk jangka waktu 65,000/70 = 928 tahun. Berdasarkan prospektus Linc Energy (2006), dapat dihitung pula bahwa untuk memproduksi 1 bpd BBM dibutuhkan investasi sekitar USD30,000/bpd (tiga puluh ribu dollar Amerika Serikat per barel per hari), termasuk biaya bunga selama 18 bulan masa konstruksi dan biaya-biaya praproduksi lainnya. Maka, untuk memproduksi minyak pengganti impor Indonesia 0.4 juta bpd, akan diperlukan total modal = 400,000 bpd x USD30,000/bpd = USD12 milyar (± Rp.120 triliun). Angka USD 30.000/Bpd ini juga umum dijadikan patokan oleh Sasol (Afrika Selatan) dan beberapa perusahaan Amerika.
Dari proses UCG-GTL sebanyak 400,000 bpd ini dapat dihasilkan minyak diesel rata-rata 124 juta barel/tahun, hidrokarbon = 71 juta ton/tahun dan naphtalene = 47 juta ton/tahun.
Dari proyeksi keuangan perusahaan Autralia itu pula dapat diketahui bahwa rata-rata biaya produksi BBM melalui proses UCG-GTL adalah sekitar $18/barel, atau sama dengan ($18 x Rp10,000/$ : 159 liter/barel) = Rp.1,150/liter BBM siap pakai (bukan minyak mentah). Biaya ini jauh lebih rendah dibanding GTL yang sumber gasnya dari LNG atau gasifikasi batubara di permukaan.
4. Alternatif BBM dengan Mikroalga
Bahan bakar nabati (biofuel) yang terbarukan sangat diperlukan untuk menggantikan bahan bakar fosil bagi sektor transportasi, yang menjadi penyebab pemanasan global dan terbatas ketersediaannya. Bio-diesel dan bio-etanol adalah dua jenis bahan bakar nabati potensial yang telah menarik perhatian dunia. Bahan bakar yang dihasilkan dari hasil pertanian/perkebunan ini ternyata tergolong tidak berkelanjutan (meskipun tergolong terbarukan) dalam menggantikan bahan bakar fosil untuk transportasi. Di lain pihak, bio-diesel dari mikroalga, atau kita kenal dengan sebutan ganggang laut, tampaknya yang benar-benar akan menggantikan minyak bumi bagi transportasi tanpa mempengaruhi pasokan makanan dan produk tanaman lainnya. Tanaman penghasil minyak yang paling produktif, seperti kelapa sawit, tidak akan mampu menyaingi mikroalga dalam memenuhi kebutuhan akan bio-diesel secara berkelanjutan.
Kandungan minyak pada beberapa jenis mikroalga lebih dari 80 persen dari berat biomassa alga dalam keadaan kering [1,2]. Minyak dari tanaman biji-bijian, seperti kedelai dan kelapa sawit, secara luas memang digunakan untuk memproduksi biodiesel, namun mereka hanya menghasilkan minyak dalam jumlah yang kecil (kurang dari 5% berat total biomassanya) bila dibandingkan dengan mikroalga [1]. Akibatnya, minyak nabati tersebut hanya sebagai campuran dari minyak solar sebanyak beberapa persen saja, yang berarti mereka tidak mampu menyediakan sejumlah besar bio-diesel yang akhirnya diperlukan untuk menggantikan seluruh bahan bakar minyak bagi transportasi [1]. Bahan bakar bio-solar dan bio-premium yang kita gunakan di Indonesia bukan sepenuhnya bahan bakar nabati, melainkan campuran antara BBM Solar (fosil) dengan minyak yang berasal dari kelapa sawit yang tidak lebih dari 5 persen. Sedangkan bio-premium merupakan campuran antara BBM Premium (fosil) dengan kira-kira 5 persen bio-ethanol. Persaingan kepentingan bisnis minyak kelapa sawit antara untuk produksi BBM Nabati dengan yang untuk produksi mentega, sabun, dan bahan kosmetik membuat kelancaran suplai minyak kelapa sawit untuk BBM Nabati sering terganggu. Minyak kelapa sawit akan dimanfaatkan untuk BBM Nabati bila harga minyak mentah dunia sedang naik. Sebaliknya, tidak menguntungkan apabila harga minyak mentah lebih murah dari harga minyak kelapa sawit.
Sebagai negara kepulauan, kita diuntungkan karena memiliki panjang pantai total lebih dari 81.000 kilometer; dan karena terletak di garis ekuator, negara ini kaya akan cahaya matahari sepanjang tahun dan tidak mengalami musim dingin. Perlu dijelaskan bahwa produksi minyak dari mikroalga akan menurun apabila tidak cukup sinar matahari, atau dalam kondisi suhu udara cukup dingin. Alga, yang dapat hidup dalam air dengan kadar garam yang tinggi, sangat cocok untuk memproduksi bio-diesel karena 60 persen luas wilayah kita berupa laut. Produksi bio-diesel dari mikroalga akan sangat cocok bagi daerah pantai. Biomasa mikroalgal ini tidak akan menggusur lahan pertanian yang sudah ada karena dapat dibangun secara vertikal. Karena dapat tumbuh vertikal, maka “peternakan” alga dapat dikembangkan dalam skala besar. Perlu diingat, bahwa meskipun wilayah Indonesia hampir seluas Amerika Serikat, hanya 40 persen yang berupa daratan. Pembukaan lahan perkebunan baru bagi kelapa sawit akan merupakan ancaman serius bagi sektor pertanian kita; terutama untuk mencapai target swasembada pangan.
5. Mengganti Bahan Bakar Fosil dengan Cara Heliokultur
Heliokultur adalah proses memanen energi matahari menjadi bahan
bakar dengan memindahkan karbon dioksida di atmosfer dengan memanfaatkan pertanian. Sinar
matahari sangat mudah ditemukan di permukaan bumi sehingga energi matahari
merupakan suatu hal yang sangat menjanjikan. Energi matahari (energi surya)
sangat ramah lingkungan dan merupakan energi yang terbarukan sehingga energi
ini dapat digunakan sebagai alternatif dari bahan bakar fosil. Namun, dengan
biaya pembangkitan dari tenaga surya yang membutuhkan biaya lebih mahal dari
biaya untuk pembangkitan tenaga fosil membuat pembangkitan dari tenaga surya
ini kurang diminati. Perangkat untuk mengkonversi energi matahari menjadi
energi listrik, yang disebut dengan fotovoltaik, masih didatangkan dari luar
negeri sehingga membutuhkan biaya yang mahal.
Indonesia telah
memanfaatkan energi surya di beberapa provinsi di Indonesia terutama wilayah terpencil
yang sulit dijangkau jaringan PLN. Pada tahun 2002, total kapasitas PLTS di
seluruh wilayah Indonesia hampir mencapai 3 MWp. Pembangkit Tenaga
Surya ini dipasang di wilayah-wilayah terpencil khususnya kawasan timur
Indonesia. Namun sebagian PLTS yang terpasang telah rusak dan belum diperbaiki
karena terkendali masalah ekonomi karena tingginya biaya perawatan.
6. Menggunakan Biogas Hasil
Pencernaan (Gas Metana)
Biogas
hasil pencernaan berhubungan dengan pemanfaatan gas metana yang dilepaskan
ketika kotoran hewan membusuk. Gas ini dapat diperoleh dari sampah dan system saluran
limbah. Sistem penghasil biogas digunakan untuk menghasilkan/ memproses gas metana
melalui bakteri atau decomposer yang memecah biomassa dalam lingkungan atau
kondisi anaerobic. Gas metana yang dikumpulkan dan dimurnikan dapat
dimanfaatkan sebagai sumber alternatif.
Dari beberapa contoh di atas saya akan berusaha menelaah solusi-solusi tersebut berdasarkan etika seorang insyinyur. Saya misalkan saya adalah seorang ahli di bidang tenaga nuklir.
Solusi
|
Mobil berbahan bakar nuklir
|
Alternatif BBM dengan minyak kelapa
sawit
|
Alternatif BBM dengan
batubara yang dicairkan
|
Alternatif BBM dengan mikroalga
|
Alternatif BBM dengan
heliokultur
|
Menggunakan biogas hasil pencernaan
(gas metana)
|
NSPE Canons
|
Hold
paramount the safety, health, and welfare of the public.
|
Mungkin
Tenaga nuklir masih diragukan oleh
masyarakat mengenai keamanannya karena menimbulkan radiasi.
|
Iya
Pohon kelapa sawit dapat ditanam tanpa merusak lingkungan serta
mudah dibudidayakan oleh masyarakat umum.
|
Iya
Biaya produksi bahan bakar ini jauh
lebih murah daripada menggunakan batubara di permukaan (tanpa dicairkan).
|
Iya
Ganggang dibudidayakan di laut dan
hanya sedikit membatasi pergerakan nelayan namun penghasilan para nelayan
justru dapat meningkat karena pembudidayaan ganggang.
|
Iya
Energi cahaya matahari selalu
melimpah dan selalu tersedia dalam jumlah yang sangat besar serta ramah
lingkungan.
|
Iya
Limbah dari kotoran tersebut dapat
dihilangkan dengan bakteri.
|
Perform services only in areas of their competence.
|
Iya
Saya telah mempertimbangkan
berdasarkan penelitian dan ilmu yang saya dapati.
|
Tidak
Saya bukan ahli dalam bidang
tersebut.
|
Tidak
Saya bukan ahli dalam bidang
tersebut.
|
Tidak
Saya bukan ahli dalam bidang
tersebut.
|
Mungkin
Saya telah mempelajari manfaat dari
energi cahaya matahari.
|
Tidak
Saya bukan ahli dalam bidang
tersebut.
|
Issue public statements only in an objective and truthful
manner.
|
Iya
Sudah ada penelitian yang
dikembangkan sejak tahun 2011.
|
Iya
Minyak kelapa sawit sudah lama
didistribusikan dan terbukti manfaatnya.
|
Iya
Sudah terdapat data yang pasti
mengenai pengembangan sumberdaya tersebut.
|
Iya
Sudah terdapat data yang pasti
mengenai pengembangan sumberdaya tersebut.
|
Iya
Tenaga surya sudah dimanfaatkan
dalam berbagai aspek.
|
Iya
Telah teruji dalam penelitian.
|
Act for each employer or client as faithful agents or trustees.
|
Mungkin
Masih sulit untuk membuat
masyarakat percaya dengan tenaga nuklir.
|
Iya
Manfaat minyak kelapa sawit telah
dirasakan mulai dari pekerja kebun kelapa sawit hingga pengguna bahan bakar
ini.
|
Mungkin
Peluang di Indonesia cukup besar.
|
Mungkin
Para nelayan merasa wilayah mata
pencahariannya terancam menyempit.
|
Iya
Tidak ada kelompok yang dirugikan
karena cahaya matahari sangat melimpah.
|
Mungkin
Kurangnya pengembangan dalam bidang
ini.
|
Avoid deceptive acts.
|
Iya
Terdapat penelitian yang nyata
dengan data yang jelas.
|
Iya
Sudah terbukti kelayakan produk ini
dalam pasaran.
|
Iya
Terdapat penelitian yang nyata
dengan data yang jelas.
|
Iya
Terdapat penelitian yang nyata
dengan data yang jelas dan telah diluncurkan di berbagai negara.
|
Iya
Tenaga surya telah lama
dikembangkan dan telah terbukti manfaatnya.
|
Iya
Terdapat penelitian yang nyata
dengan data yang jelas.
|
Conduct themselves honorably, responsibly, ethically, and
lawfully so as to enhance the honor, reputation, and usefulness of the profession.
|
Iya
Jika tenaga nuklir dapat
dikembangkan lebih baik maka teknologi nuklir akan semakin menjamur.
|
Iya
Peluang pengembangan perkebunan
kelapa sawit cukup besar dan berdampak baik.
|
Iya
Bahan bakar ini lebih efektif
daripada batubara yang tidak dicairkan.
|
Iya
Negara Indonesia berpeluang cukup
besar karena memiliki wilayah laut yang luas.
|
Iya
Indonesia terletak di garis
katulistiwa dengan cahaya matahari yang baik sehingga tenaga surya ini sangat
berpotensi untuk berkembang pesat.
|
Iya
Kotoran ternak yang awalnya tidak
bernilai apa-apa dapat meningkatkan penghasilan karena penggunaannya sebagai
alternatif BBM.
|
Total
|
Iya:
4
Tidak:
0
Mungkin:
2
|
Iya:
5
Tidak:
1
Mungkin:
0
|
Iya:
4
Tidak:
1
Mungkin:
1
|
Iya:
4
Tidak:
1
Mungkin:
1
|
Iya:
5
Tidak:
0
Mungkin:
1
|
Iya:
4
Tidak:
1
Mungkin:
1
|
Saya tertarik untuk membahas mobil bertenaga nuklir, tapi sayang masyarakat masih meragukan keamanan dari bahan bakar ini. Seandainya saya dan rekan-rekan saya yang menjalani project tersebut, maka akan ada beberapa pilihan yang akan kami pertimbangkan untuk mengatasi masalah tersebut.
Solusi
|
Memasarkan mobil bertenaga nuklir
|
Meminta bantuan pemerintah untuk
biaya pengembangan tenaga nuklir
|
Menghentikan project mobil
bertenaga nuklir
|
Menyosialisasikan energi nuklir
kepada masyarakat umum
|
Meminta bantuan asing untuk
pengembangan tenaga nuklir
|
NSPE Canons
|
Hold
paramount the safety, health, and welfare of the public.
|
Tidak
Masyarakat akan secara
terang-terangan menolak karena bahaya radiasi yang akan ditimbulkan.
|
Iya
Tenaga nuklir ini dapat dikembangkan
dengan baik dan dapat dikurangi risikonya.
|
Mungkin
Jika risiko radiasi belum dapat
diatasi maka sebaiknya tidak meluncurkan produk ini.
|
Iya
Masyarakat akan semakin tahu
mengenai energi nuklir.
|
Mungkin
Pengembangan tenaga nuklir dapat
berkembang dengan baik namun pihak asing yang semakin diuntungkan
|
Perform services only in areas of their competence.
|
Iya
Ini adalah bidang saya.
|
Iya
Ini adalah bidang saya.
|
Iya
Ini adalah bidang saya.
|
Iya
Ini adalah bidang saya.
|
Iya
Ini adalah bidang saya.
|
Issue public statements only in an objective and truthful
manner.
|
Tidak
Memasarkan secara langsung tidak
memikirkan keinginan masyarakat.
|
Iya
Dengan bantuan pemerintah project
ini akan semakin berkembang dan memasyarakat.
|
Mungkin
Risiko yang ditimbulkan cukup
besar.
|
Iya
Masyarakat akan semakin tahu mengenai
energi nuklir.
|
Mungkin
Kesejahteraan masyarakat mungkin
akan bertambah apabila tenaga nuklir ini dapat dikembangkan dengan baik,
namun kesempatan WNI untuk mengasah kemampuannya menjadi kecil.
|
Act for each employer or client as faithful agents or trustees.
|
Tidak
Masyarakat masih takut akan radiasi
yang ditimbulkan.
|
Iya
Berada di bawah naungan pemerintah
dan berkesempatan mengembangkannya lebih baik dengan bantuan pemerintah.
|
Mungkin
Jika belum juga mendapat
kepercayaan dari masyarakat.
|
Iya
Sebagai ahli tenaga nuklir
masyarakat akan mempercayai informasi-informasi yang akan saya sampaikan.
|
Iya
Bekerja sama dengan pihak asing
juga dibutuhkan rasa saling percaya.
|
Avoid deceptive acts.
|
Iya
Produk yang saya luncurkan
merupakan pengembangan yang telah saya lakukan.
|
Iya
Dalam menyampaikan proposal kepada
pemerintah saya mencantumkan data yang sebenar-benarnya.
|
Iya
Menghentikan project ini juga bukan
karena saya memanipulasi data yang ada melainkan karena risiko yang masih
cukup tinggi.
|
Iya
Saya akan menyampaikan informasi
sesuai dengan ilmu dan penelitian yang telah saya lakukan.
|
Iya
Untuk mendapat kepercayaan dengan
pihak asing agar dapat bekerja sama saya harus menyampaikan fakta yang benar.
|
Conduct themselves honorably, responsibly, ethically, and
lawfully so as to enhance the honor, reputation, and usefulness of the
profession.
|
Tidak
Jika saya tetap memaksakan untuk
meluncurkan produk ini maka kepercayaan masyrakat kepada saya akan hilang.
|
Iya
Dengan bantuan pemerintah
pengembangan produk ini akan semakin terjamin
|
Tidak
Jika saya berhenti itu berarti saya
menyerah.
|
Iya
Saya bertanggung jawab untuk
menyampaikan dan merebut hati masyarakat mengenai tenaga nuklir yang ingin
saya kembangkan.
|
Iya
Tenaga asing yang lebih kuat dan
telah berkembang pesat mampu membawa efek bagi perkembangan di negara kita.
|
Total
|
Iya:
2
Tidak:
4
Mungkin:
0
|
Iya:
6
Tidak:
0
Mungkin:
0
|
Iya:
2
Tidak:
1
Mungkin:
3
|
Iya:
6
Tidak:
0
Mungkin:
0
|
Iya:
4
Tidak:
0
Mungkin:
2
|