Sepenggal Kata Untuk Dirinya

Hei, kawan. Lama gue ga ngepost di sini. Gue ga tau apa yang harus gue tuangin di sini. Belakangan ini gue kehilangan kata-kata, bahkan buat nulis sesuatu yang tanpa bahasa baku pun jadi susah. Ckck. Gue ga tau kenapa. Apa mungkin syndrom mau UN ya? (halah ngaco -_-). Haha lebeh + lenjeh amat gue cuma gara-gara UN ampe segitunya. Emang bukan gara-gara UN sih, tapi gue rasa gara-gara itu. Ya bener, gue rasa gara-gara itu. Bener banget, gara-gara itu jadi begini ceritanya.

Yaa, dari pada makin ngaco ngomongin 'itu' yang ga jelas apa, siapa, dan bagaimana, mending bergalau ria dengan puisi-puisi ga jelas gue yang... sangat ancur abis ini -_- . Eh tapi jangan bergalau ria deh, ga asik banget kayaknya galau melulu. Mending nikmatin aja puisi gue ini. Oke, nikmatin kayaknya lebih ga pantes, soalnya puisi gue ini sama sekali ga nikmat -_-

Ah udahlah lupakan. Terserah mau nyebut apa, mau bilang apa, mau ngehina juga boleh. Yang penting gue bisa mendapatkan hak gue untuk berkarya dan... bergalau :p haha.


 KETIKA HATI BERCERITA

Perasaan ini membebaniku
Aku tak tau harus berkata apa
Ketika mereka bertanya tentang hatiku
Mungkinkah cinta atau tidak
Aku tak tau itu
Inginku seperti itu
Dengan mudah menyatakan cinta
Namun dinding hati ini menyempit
Menekan rasa cinta
Menolak rasa cinta
Sungguh ini menyesakkan dada
Entah jantungku berdetak atau tidak
Entah air mataku mengalir atau justru mengering
Dengarkan aku
Tidak, tidak
Dengarkan hatiku
Karena bibirku tak sanggup menyampaikan
Semua yang diucapkan hatiku
-12 Jan 2011-

 JANJI AWAN

Meski mendung telah membayang di langit
Air hujan tak juga turun
Ragu ku tinggalkan tempat ini
Tak ingin terjebak dalam tangisan langit

Meski awan telah berjanji
Meninggalkan tempat ini satu jam lagi
Dengan menitipkan air hujan bagiku
Namun tak juga ia pergi menepati janji

Aku dibuatnya penasaran
Mengapa ia titipkan air itu padaku
Aku dibuatnya menunggu
Mengapa tak juga ia turunkan hujan

Aku mencoba menatap langit
Meminta jawaban darinya
Namun aku dibuatnya menangis
Karena air hujan yang datang begitu saja pada mataku

Ku coba teteskan air mataku
Seiring dengan turunnya hujan yang ku tunggu
Namun ia tak mengalir juga di pipiku
Mungkinkah karena air hujan yang menahan kelopak mataku
 -04 Feb 2011-


HARUSKAH UNTUKMU

Haruskah aku tetap di sini
Menunggumu tanpa rasa khawatir
Menunggumu tanpa rasa cemburu
Menunggumu tanpa air mata

Haruskah aku tetap bertahan
Ketika angin menyapu batu
Ketika hujan menghabiskan tanah
Mereka yang tak peduli keadaanku

Haruskah aku tetap tersenyum
Walau ingin aku menangis
Walau hanya logam uang
Yang menggores hatiku

Haruskah aku tetap menatap langit
Menanti bintang di siang yang cerah
Menanti sesuatu yang takkan mungkin
Menahan air mataku jatuh ke tanah

Haruskah aku tetap menyimpan rasa ini
Meski mereka berusaha merebutnya
Meski mereka berusaha menghancurkannya
Meski mereka tak pernah menerima

Haruskah aku memberikan tulisan ini untukmu?
-09 Feb 2011-


HANYA SATU

Apa yang ku tunggu?
Entahlah
Apa yang ku khawatirkan?
Entahlah
Apa yang ku tangisi?
Entahlah
Apa yang ku pikirkan?
Entahlah
Entahlah, entahlah, entahlah
Aku lelah untuk semua ini

Hanya satu
Hanya satu yang ku inginkan untuk kau tahui
Bahwa aku di sini ingin kau tau perasaanku
Ketika aku melihat bayangmu
Ketika aku mendengar suaramu
Dan ketika aku memikirkan segala tentangmu
Selalu sama yang muncul dalam benakku
Aku takut kehilangan dirimu
Dari mataku, pikiranku, dan hatiku
Namun aku sadar aku bukan siapa-siapa untukmu
Lalu siapakah aku di matamu?
Hanya itu pertanyaan yang selalu berputar-putar di otakku
Aku ini siapa bagimu?
-06 Apr 2011-


PESAN UNTUK BINTANG

Bulan mengapa kau berdiam di atas sana
Mengapa tak kau belai diriku dengan sinar lembutmu
Mengapa tak kau berikan kekuatanmu untukku
Mengapa kau hanya menatapku yang seorang diri di sini

Bintang mengapa kau bersembunyi di balik awan
Mengapa tak kau pancarkan sinar indahmu
Mengapa tak kau hibur aku dengan cahaya gemerlapmu
Mengapa kau membuatku berdiam lama menunggumu

Bintang aku mengerti mengapa kau menjauh
Aku mengerti mengapa kau tak ingin tersenyum kembali padaku
Aku mengerti mengapa kau sembunyikan rahasiamu di balik awan
Aku mengerti dan aku tau semua rahasiamu

Bulan tolong sampaikan pesanku pada bintang
Bahwa aku selalu mencinta dan merindunya
Bahwa aku selalu menunggunya di sini
Meski awan dan hujan selalu menghalangi
-15 Apr 2011-


MENGHARAP BULAN
 
Bulan di atas sana hanya terdiam
Termangu menatapku yang menopang dagu
Tak tau harus berkata apa padaku
Yang hanya mampu menatapnya dengan penuh harap

Bulan di atas sana hanya terdiam
Menatapku dengan tatapan iba
Membiarkan air mataku mengalir
Tak ada yang dapat ia lakukan

Bulan di atas sana hanya terdiam
Tak mengerti apa yang ku rasakan
Tak mengerti apa yang ku katakan
Tak mengerti apa yang ku lakukan

Bulan di atas sana hanya terdiam
Bimbang apa yang akan ia lakukan
Ingin segera memelukku yang kesepian
Namun hati berkata ia harus menemani bintang

Bulan di atas sana hanya terdiam
Membiarkanku menangis
Membiarkanku bertanya-tanya
Dan membiarkanku berharap
-17 Apr 2011-


- Nna -

Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible

0 comments:

Posting Komentar