- Nna -

Stars and Moon

  • Beranda
Home Archive for 2012
Assalamu'alaikum wr. Wb! :D

Apa kabar kalian semua? Berhubung di postingan ini mau membahas mengenai kegiatan FOSMA jadi harus dijawab dengan: "Alhamdulillah! Luar biasa! Fantastis! Allahuakbar!"

Kali ini aku mau berbagi pengalaman bersama FOSMA 4'8 - a.k.a FOSMA 4 angkatan 8 - beserta angkatan 7 dan 9 ketika di TWISTER (22-24 Desember 2012). Sebenernya ini postingan telat, yaa tapi gapapalah yang penting tetap dibagi-bagi :D

Eh ada yang belum tau FOSMA itu apa? FOSMA adalah singkatan dari 'Forum Silaturrahmi Remaja Masjid Al-A'raaf'. Yaa, bisa dibilang rohis-nya SMA 4 lah. Sedangkan TWISTER itu sendiri merupakan singkatan dari 'Tarbiyah dan Wisata Islam Terpadu' yang kegiatannya itu adalah berwisata di alam terbuka dengan kegiatan-kegiatan islami lainnya.

TWISTER tahun ini bertempat di Sukabumi, lebih tepatnya di Villa 'TANPA NAMA', Situgunung. Awalnya aku kira villa ini ga punya nama, eh tapi ternyata namanya itu ya 'Tanpa Nama'. Villa ini dikelilingi dengan pemandangan yang 'wah'. Cuacanya juga cukup menusuk, beda jauh ga kayak di Bekasi. Di malam terakhir, aku sampe ga bisa tidur gara-gara menggigil kedinginan. 2 hari 2 malam - karena kami baru sampai di sana malam hari - yang sangat menyenangkan! :D

Aku mau berbagi cerita tentang apa yang aku alami hari ini. Sebuah cerita sederhana dan pemikiran sederhana, tapi mengambil peran penting dalam jalan cerita kali ini.

Seperti kebanyakan remaja pada umumnya, biasanya 'stress' akan tugas dan ulangan yang bukan lagi menuntut kemampuan tapi nilai. Belum lagi masalah dengan teman, keluarga, atau mungkin yang punya pacar lagi galau karena diabaikan pacarnya. Yaaa, dan aku pun sedang mengalami semua itu.

Ketika ditinggal di rumah sendirian, pengen ke sekolah cepet-cepet ketemu temen. Tapi di sekolah konsekuensinya harus ketemu sama 'orang-orang' yang ngebuat aku banyak-banyak ngelus dada, harus berhadapan dengan sekitar 13-14 mata pelajaran dalam seminggu, harus bersaing dengan mereka-mereka yang haus akan prestasi, dan juga harus tetap 'profesional' menjalani karir sebagai pelajar ini.

Ketika lelah sama rutinitas sekolah yang cukup 'menekan', maunya lari ke rumah, mencari ketenangan di balik lengan ibu atau mencari keteduhan di balik matanya yang berbicara. Tapi.....yang dicari pun lagi ga ada di rumah. Lantas harus lari ke siapa lagi?

Entah kenapa, semenjak 2 minggu yang lalu, aku seperti merasa hidup tapi setengah nyawaku melayang. Berpikir, tapi setengah kesadaranku menghilang. Merasa, tapi setengah hatiku mati. Aneh, apa karena faktor separuh dari hidupku (baca: ibu) juga menghilang? Ngga merasa lelah, tapi seharusnya lelah karena aktifitas yang dijalani semakin meningkat dari sebelumnya. Ngga merasa gundah, tapi seharusnya gundah karena masalah yang dipikul lebih berat dari yang kemarin. Seharusnya sedih, seharusnya letih, tapi entah kenapa seperti disumbang kekuatan entah dari mana. Yang aneh adalah ketika semuanya memuncak, rasanya aku bukan aku. Aku menghilang. Dan aku pun juga bingung akan apa yang aku rasa.

Sama halnya seperti kali ini. Ketika segalanya membuncah, rasanya ingin marah, menangis, teriak, dan berlari. Seolah terlalu lelah berdiam diri dalam kesendirian semacam ini. Tak punya tempat mengungkapkan. Ketika sampai di titik puncak, ingin melampiaskan kepada mereka yang kuanggap tak berperasaan. Namun tentu hal itu bukan jalan yang terbaik.

Tiba-tiba ada seorang teman yang berkata, "Lo bisa menganggap hidup ini lucu, kalo gitu kenapa lo ga mengganggap masalah lo ini lucu?" Aneh, tiba-tiba aku merasa menjadi seperti orang gila. Kadang merasa jadi penonton yang tak merasa terkesima akan pertunjukkan di depannya dan kadang merasa menjadi pemeran utama yang menderita dan disiksa para pemeran lainnya.

Lagi, aku berpikir. Terkadang aku merasa menjadi manusia yang paling menyedihkan di dunia ini, tapi terkadang aku juga menertawakan diriku yang lemah dalam menyikapi masalah. Mungkin 10 tahun kemudian aku akan tertawa lebih keras. Menertawakan diriku yang sedang tenggelam dalam kesedihan semacam ini.

Di suatu detik aku tersadar, ada yang selalu bersedia menemaniku. Ada yang menantiku untuk aku datang menghampiri. Hanya saja aku terlampau sering lupa. Aku tak sendiri. Aku punya Tuhan Yang Maha Besar, Yang Maha Memiliki atas segala sesuatu. Yang memberikanku masalah namun juga yang membantuku menemukan jalan keluar. Dia-lah Rabb-ku, ALLAH SWT.


- Nna -
Teruntuk wanita terhebat nan tercinta
Ibunda
Sumber segala cahaya

Ibu, aku mencoba mengungkapkan hal ini dengan cara yang sederhana namun tidak dengan cinta yang sederhana.

Semalam aku melihat bulan purnama, apa Ibu juga melihatnya? Di malam itu, bulan berdiri sendiri, tanpa ditemani bintang satupun, tanpa diselimuti awan sedikitpun. Nasibnya sama sepertiku, Ibu.

Ibu, aku ingin menjadi seperti bulan. Meski ia bersedih tanpa ditemani siapapun, ia tetap mampu menunjukkan sinarnya. Ia rela menyinari bumi meski bumi selalu memakan sinarnya secara perlahan. Meskipun ia tenggelam, namun ia mampu tampil kembali menjadi yang terhebat di atas langit sana. Ibu, kapan giliranku menggantikan bulan?

Ibu, apakah bintang membenci bulan? Kenapa bintang tak ingin tampil beriringan dengannya? Kenapa bintang selalu hadir beramai-ramai ketika bulan menghilang? Ibu, apakah bulan telah melakukan suatu kesalahan?

Ibu, kurasa bintang-bintang itu seperti 'mereka'. Mereka terus meremehkanku, merendahkanku, dan menertawakanku, Ibu. Mereka pikir aku sendiri. Mereka pikir aku lemah. Padahal mereka tak tahu bahwa aku memiliki seorang ibu sehebatmu, ya kan, Bu?

Ibu, jikalau aku diizinkan menjadi bulan, maukah engkau menjadi sang matahari? Engkau yang selalu membantuku bersinar. Dari belakang engkau mencoba membantuku dengan membagi sinarmu. Engkau tak pernah merasa tak rela menurunkan cahayamu untukku. Engkaulah matahariku, Ibu. Bukan yang lain.

Ibu, jikalau aku tak diizinkan menjadi bulan, dapatkah aku menjadi komet? Komet yang ketika itu hadir di mimpiku. Komet yang ketika itu kita lihat berdua di malam nan tenang. Komet yang dinanti masyarakat banyak, yang hanya muncul dalam beberapa tahun sekali. Ya, aku ingin menjadi seperti komet itu, Ibu. Ia yang mampu berkilau di kala waktunya tiba. Berlari kencang tanpa ada yang mampu menghalaunya. Dan membuat 'mereka' terkagum ketika ia melintas. Suatu hari, 'ia' akan terganti dengan kata ganti 'aku'.

Ibu, tunggulah saat yang tepat untuk melihat sinar tercerahku.


- Nna -
Akhirnya bisa (nekad) menyisihkan waktu untuk olahraga jari di kertas digital ini. Ditemani dengan buku Fisika dan kertas-kertas soal yang bertebaran karena besok ada ulangan Fisika, bukan berarti blog ini sekarang akan membahas rumus-rumus Fisika. Sebenarnya Fisika juga jadi salah satu faktor tulisan ini tercipta, lebih tepatnya karena lelah berhadapan dengan angka dan merindukan deretan tulisan.

*Tsaaahh. Mulai lebay.*

Omong-omong, mau ngingetin lagi nih. Maaf ya kalo dipostingan kali ini tiba-tiba bahasanya jadi baku, kaku, atau sok puitis gitu. Biasalah anak labil begini nih.

Bicara tentang labil, hmm, baru aja beberapa jam yang lalu aku bahas-bahas ringan tentang kelabilan dan percintaan remaja bareng Kak Ike dan pasukan remajanya. Entah kenapa, yang dibahas hari ini bener-bener pas dengan keadaan yang saat ini aku rasain.

Padahal bantuan Allah begitu dekat ya, tapi ternyata aku yang buta :")

Pembicaraan tadi sangat disayangkan kalau ga dibagi. Makanya aku coba tulis yang tadi dibicarakan dan yang dapat aku ambil dari pembicaraan tadi. Insya Allah bermanfaat bagi kalian yang lagi galau, labil, atau terjebak dalam cinta lawan jenis.

Elegi di Atas Embun Pagi

Mentari itu sudah biasa bercampur dengan langit
Sudah biasa meleburkan warnanya di atas sana
Iri, si embun pagi ingin meloncat
Menyentuh matahari yang justru ingin melenyapkannya

"Langit itu seperti apa?" Tanya embun
Birunya tak pernah tertangkap, terhalang oleh rindang pohon yang ditumpanginya
Matahari selalu jadi misteri, hanya cahayanya yang menyusup menjumpai embun
Awan putih hanya melambai sesaat, mengucap selamat pagi sejenak

Menjelang siang, embun berbahagia
Perlahan ia merambati udara, ingin mengais langit
Lelah, berpeluh, dan menetes
Sebagian dirinya sedikit demi sedikit menghilang

"Aku kuat. Aku masih bisa."
Setengah langit nyaris ia capai
Meski kini hanya setitik uap, si embun pagi ini tetap menjalari udara
Menjalar hingga dirinya menghilang

Hanya di tengah langit, perjuangan embun berakhir
Lagi, tak dapat ia menyentuh matahari
Namun ia bersyukur dapat melihat megahnya cahaya dunia
Si gagah penuh semangat

Entah menyatu dengan awan atau mengambang sendirian
Ia tetap bersabar di atas sana
Menanti Tuhan berbaik hati mengabulkan doanya
Untuk menjadikan ia sebagai setetes embun lagi di esok pagi

Bekasi, 09 September 2012

- Nna -
Lama ga posting di sini. Maklum yah udah kembali memasuki kehidupan pelajar SMA, kembali bertemu dengan PR, tugas, dan materi yang 'egois', pengennya dingertiin doang tapi ga pernah mau ngertiin balik -_-

Gue pun bela-belain buka laptop dan ngeblog sesaat. Alasannya adalah karena gue ga ngerti PR Fisika yang dikasih guru gue. Serta alasan lainnya adalah karena gue galau. Daripada galau-galau yang ga bermanfaat kayak ngespam di twitter dan sebagainya, mending gue salurkan kegalauan gue lewat serangkaian kata. Tsaaah~


HITAM

Sebuah deru
Ramai, pekak, riuh
Tawa, tangisan, bentakan
Derap, tepukan, gesekan

Hampa
Maka tak ada yang bergema
Tak terpantulkan kembali tiap getaran
Melebur menjadi sunyi

Sekelebat bayangan
Banyak, penuh, beragam
Tersenyum, murung, marah
Hitam, putih, tak berwarna

Gelap
Maka tak ada yang terekam
Tak tertangkap tiap bayangan
Menyatu menjadi hitam

Sebuah bisikan
Tepat menusuk telinga
Menjauh
Menghilang

Sepasang bola mata
Bersinar di antara gelap
Meredup
Mati

Dulu ada getaran
Dulu ada cahaya
Dulu ada gerakan
Sekarang? Tak bernyawa

- Nna -


Hari ini aku mungkin termasuk orang yang merugi karena hariku sama seperti kemarin. Datar dan masih kehilangan sentilan di hati. Tak ada lagi yang menggetarkan intuisi ini. Entah perasaan bangga, senang, atau terharu sekalipun. Datar.

Aku ini hanya penonton. Yang kehilangan perasaannya untuk menyelam dalam film. Hanya melihat para pemain film yang sangat lihai memainkan perannya. Tak jarang pula melihat para figuran yang kaku ketika berhadapan dengan kamera.

Banyak di antara mereka yang menggunakan topeng. Namun tak jarang yang menampilkan wajah asli mereka. Memancarkan ketulusan dari matanya. Terkadang aku ingin sekali ditatap oleh sepasang bola mata jernih itu. Aku iri akan ketulusan mereka.

Aku kembali melihat pemandangan yang menakjubkan. Pemandangan orang yang jatuh cinta. Yang rela melakukan apapun demi yang dicinta. Yang memperjuangkan cintanya dengan pengorbanan yang wajar. Cinta yang besar. Karena mereka mencintai Yang Maha Besar.

Tuhan, mereka dengan mudah menyebut nama-Mu. Dengan mudah selalu menghadirkan-Mu dalam hatinya, otaknya, hidupnya. Mereka benar-benar jatuh cinta kepada-Mu. Aku iri kepada mereka. Aku juga ingin jatuh cinta kepada-Mu. Zat yang tak pernah kutemui bayangannya, kudengar suaranya, kubayang sosoknya. Aku mencoba mendekati-Mu, melakukan pendekatan layaknya orang-orang yang berjuang meraih cintanya. Namun, Tuhan, mengapa hingga detik ini aku masih kehilangan perasaanku? Aku masih juga belum jatuh cinta kepada-Mu seutuhnya.

Dosakah aku yang tak dapat mencintai-Mu? Hinakah aku yang tak dapat memenuhi ruang hatiku dengan nama-Mu? Aku bukannya menghindari hal itu. Aku justru sangat ingin jatuh cinta kepada-Mu. Aku tahu Engkau tak mungkin memberikan harapan palsu layaknya para PHP yang bertebaran di dunia. Engkau tak akan pula membiarkan cintaku bertepuk sebelah tangan. Bahkan akupun tak perlu repot-repot memendam cintaku di hati.

Tuhan, mengapa mereka dengan mudahnya jatuh cinta kepada-Mu? Dengan bahagia rela bangun di dini hari untuk bertemu dengan-Mu lebih dekat lagi. Yang menyerahkan segala hidupnya dan percaya akan apa yang akan Engkau beri kepadanya.

Tuhan, mengapa hatiku tak lagi bergetar?

Satu harapanku menjelang bulan Ramadhan yang Engkau cinta ini: Aku ingin jatuh cinta kepada-Mu. Tolong buat aku mencintai-Mu.

Untuk-Mu, Tuhanku Yang Maha Segala-galanya, Allah SWT.


- Nna -
2 minggu yang lalu gue lagi seneng-senengnya nyanyi lagunya Tasya yang "Libur Telah Tiba". Bangun tidur, pas mandi, pas mau ke luar rumah, sampe mau tidur lagi otak selalu majang label "Asik Libur Panjang! Jalan-jalan!".

Dan hari ini ketika nyanyiin lagu itu lagi, gue pun baru sadar kalo ternyata waktu liburan gue tinggal 5 hari lagi! Gue juga baru sadar kalo selama 2 minggu lebih ini gue cuma jalan-jalan ke taman mimpi nan indah itu. Temen-temen gue udah pada sibuk buat persiapan menjelang tahun ajaran baru. Ada yang nyiapin buku baru, tas baru, seragam baru, sekolah baru, bahkan pacar baru. Bahkan ada yang persiapan bener-bener: ikut bimbel atau les.

Terkadang ngeliat temen-temen gue yang ikut bimbel ini dan itu ngeliatnya asik. Ga jarang muncul keinginan buat ikut bimbel juga. Tapi...setelah dipikir lagi belajar di sekolah aja masih sering ga mood + sering ngantuk gimana kalo ikut bimbel. Dan setelah ditelaah lagi ternyata biaya bimbel itu lebih muahaal daripada biaya sekolah ya. Ckckck. FYI aja nih, gue sekolah di SMA Negeri dan non RSBI. Jadi biaya sekolahnya ga melangit amat lah.

Saat lagi ngegalauin bimbel atau ngga, tiba-tiba gue jadi ngebahas mengenai hal ini dengan otak gue. Mau tau apa hasil pembahasan gue bareng si otak? Yuk, gue jabarin di bawah ini.

Hey, hey, hey! Aaaaa, kangen banget sama blog ini dan tentunya kalian semua. *peluk laptop*


Gue tau kok kalian pasti kangen tingkat dewa tingkat Ujian Nasional tingkat badai, apapun itu lah,  sama gue ;;) Maaf banget ya gue udah jarang ngepost (lagi). Banyak tugas, terus ujian, acara ini itu di sekolah. Dan akhirnya sekarang libur panjang, yeay! *nari saman* Tapi teteeeppp aja ada hambatan. Yaitu... MALAS. *ampuni daku*


Hmm, ngomongin soal liburan, kali ini kalian ngapain aja? Apakah ngedate bareng pacar? Atau asik-asikan sama temen? Atau cuma nongkrongin laptop di rumah? Atau mungkin ngejahilin hewan peliharaan di rumah?


Ngomong-ngomong soal hewan peliharaan nih, kalian lagi atau sempet pelihara hewan ngga? Gue pernah dong pelihara hewan. Waktu itu kalo ngga salah pas SD, gue pernah pelihara sepasang hamster, namanya Whity dan Choku. Dari namanya pasti udah ketebak deh warna bulu mereka itu apa. Sayangnya, Whity pergi duluan. Hari-hari gue pun tetap berjalan seru bareng Choku. Tiap pagi dia bangunin gue, terus kita sarapan bareng. Tiap gue berangkat sekolah dia selalu nganter sampe pintu. Oke, mungkin ini terlalu berlebihan, berasa kayak sepasang suami-istri.


Kebahagiaan gue sama Choku cuma berjalan sebentar, sekitar 1 bulan. Dia mati konyol. Setiap pagi nyokap selalu bawa Choku keluar beserta kandangnya. Buat menghirup udara segar, kata nyokap sih gitu. Tapi di hari yang naas itu, nyokap lupa masukin kandang Choku ke dalam rumah lagi, sedangkan gue hari itu sekolah. Waktu di sekolah gue udah punya firasat buruk dan sempet mikir, gimana kalo nyokap gue lupa masukin Choku ke dalam rumah. Sepulang sekolah gue menemukan Choku mati dalam keadaan mengenaskan. Choku kejemur di luar, mati kepanasan. Miris.


Gak cuma hamster, gue juga pernah pelihara kucing. Namanya Ciput.
Ini dia penampakan Ciput

Ciput itu suka main, suka makan apa aja, suka dielus-elus (tapi gak suka dielus perutnya, langsung dicakar, rawrrrr!), dan yang terakhir yang paling penting, suka tidur (sama kayak pemiliknya).

  Tidur dengan pose seksi

Gue udah pelihara dia sejak kelas 1 SMP. Dia ini jahil, seneng banget main. Seneng manjat pohon, tapi ga bisa turun lagi. Paling suka menggalau di atas jok motor atau sepeda. Dll keunikan dari dia.

"Mama, aku ga bisa turun...."

 "Mas, kamu di mana? Kok ngga pulang-pulang?"

*pulang-pulang digampar emak bapak*


Pokoknya ga ada abisnya deh ngomongin Ciput ini. Tapi sayang ya, kali ini gue juga ga langgeng sama Ciput.

Waktu kelas 8, gue deket sama seseorang. Semenjak itu gue bener-bener lupa sama Ciput. Bahkan lupa kalo masih punya hewan peliharaan. Nyokap yang ngurusin dia. Entah karena apa, tiba-tiba dia sakit. Diem aja. Ga mau makan, ga mau main, ga mau mandi. Kayak orang galau kesepian gitu. Dan gue sadar, gue udah ga pernah main-main sama dia lagi. Udah ga merhatiin dia lagi.

"Aku kesepian, aku butuh pelukan..."

*Seketika galau*

Kembali ke topik utama.

Kalo menurut kebanyakan orang, pasti hewan terunyu, termanis, terlucu, itu salah duanya hewan-hewan di atas. Tapi menurut gue, hewan terunyu itu adalah...
Haaaai! Setelah sekian lama tenggelam dalam tumpukan tugas, akhirnya...gue kembali lagi ke dunia posting-memposting ini :')

Maaf lebay -_- Sebenernya tugasnya juga ga banyak-banyak amat, cuma yaa maklum lah mental pelajar yang paranoid sama kata tugas. Hahahahahahaha. *tawa miris seorang pelajar*

Oke, teman-teman. Sekarang kan udah masuk bulan Mei dan 3 hari yang lalu, tepatnya tanggal 2 Mei, adalah hari ulang tahun Ki Hajar Dewantara dan juga Hari Pendidikan Nasional. Hayo hayo, siapa yang ga kenal sama pahlawan nasional ke-2 di tanah air ini? Wajah gantengnya dulu pernah menghiasi salah satu sisi uang kertas Rp 20.000,-

 sumber foto: http://iwandahnial.files.wordpress.com/2009/02/72-1998-rp-20000.jpg

Cukup lama ga buka blog tersayang ini. Padahal niatnya mau aktif ngepost seminggu sekali, tapi lagi-lagi terabaikan karena tugas yang numpuk -_-

Mmmm....sedikit bingung, mau berkisah pake bahasa sehari-hari atau bahasa formal. Biasanya gue kalau mulai menuangkan isi pikirin, lama-kelamaan secara ga sadar jadi pake bahasa formal. Tapi agak ga enak juga ya kalo pake bahasa formal, terkesan kaku. Sebelumnya gue ingetin aja nih, mungkin nanti terkesan aneh kalo diujung nanti gue tau-tau berbahasa formal. Gue sering banget begitu, suka lupa -_-

Yak, sehubungan dengan judul yang gue berikan untuk postingan kali ini, gue akan bercerita tentang hubungan pensil dan pulpen dalam kehidupan gue. Gue akan bercerita tentang masa lalu gue, dulu ketika gue mulai belajar menulis.

Tepat jam 12 malem gue mulai nulis ini :D Tapi harusnya kemaren ya -_-

Udah beberapa bulan blog ini ga gue urus. Kalo diibaratkan rumah, mungkin blog gue ini udah tertutupi semak-semak, di dalemnya banyak sawang, debu di mana-mana, laba-laba dan kecoa jadi kawan setia. Maklum ya baru masuk SMA jadi agak stres beradaptasi sama sekolah baru alias beradaptasi sama tugas yang semakin membunuh. Mmmmmm......sebenernya sih ada efek males ditambah ga punya ide. Otak udah dipaksa mikirin 'ide' gimana caranya nyelesain tugas-tugas itu -_-

Mungkin seharusnya gue nulis ini kemaren ya. Tapi berhubung 24 jam yang lalu suara petasan di mana-mana, kembang api mencuat di mana-mana, bikin gue ga bisa konsen bahkan ga bisa tidur. Akhirnya gue memutuskan buat ngeblogging besok paginya. Tapi efek dari ga bisa tidur, gue malah tidur seharian di hari minggu yang damai ini. Sekarang...yeah gue duduk terdiam di depan laptop sambil memikirkan apa yang bakal gue tulis selanjutnya.

Sehubungan dengan judul yang gue berikan, jadi yang pertama-tama gue bahas adalah tentang kejadian-kejadian yang telah gue alami sepanjang tahun 2011.......

*flashback*

Langganan: Postingan ( Atom )

About Author

Foto saya
Hasna Shalihah
22 | Chemistry & Art lover | Komunitas Blogger Bengkel Diri -Nna-
Lihat profil lengkapku

Blog Archive

  • ►  2019 (1)
    • ►  Maret (1)
  • ►  2017 (1)
    • ►  Mei (1)
  • ►  2016 (3)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2015 (6)
    • ►  Desember (4)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Maret (1)
  • ►  2014 (7)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (1)
  • ▼  2012 (12)
    • ▼  Desember (1)
      • TWISTER? Cetarrrr!
    • ►  Oktober (2)
      • Di Suatu Detik...
      • Sinar, Cahaya, Kilau
    • ►  September (2)
      • Pilih ALLAH atau Si Dia?
      • Elegi di Atas Embun Pagi
    • ►  Juli (3)
      • Habis Galau Terbitlah Puisi
      • Untuk Yang Maha Mendengar, Mendengarkan Segala Doa...
      • Bimbel VS Otodidak
    • ►  Juni (1)
      • The Unyuest Animal in The World
    • ►  Mei (1)
      • Potret Sederhana Pendidikan Indonesia
    • ►  Februari (1)
      • Goresan Pensil dan Pulpen dalam Lembar Kehidupan
    • ►  Januari (1)
      • #2011memories #2012wish
  • ►  2011 (15)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Juni (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (9)
  • ►  2010 (5)
    • ►  Desember (5)

LATEST POSTS

  • Masa Betah Kelas 9 di SMP
    Hai, ceman-ceman. Udah lama gue ga buka nih 'diary' gue haha. Berapa bulan ya? Lama banget, gue terjangkit virus malas -_- Dan kis...
  • Masa Adaptasi Kelas 8 di SMP
    Hai ceman-ceman yang lagi pada galau nungguin lanjutan postingan gue yang kemaren *pede *gasadardiri. Minggu lalu gue udah nge-posting kisa...
  • #2011memories #2012wish
    Tepat jam 12 malem gue mulai nulis ini :D Tapi harusnya kemaren ya -_- Udah beberapa bulan blog ini ga gue urus. Kalo diibaratkan rumah, ...
  • Masa Polos Kelas 7 di SMP
    Yeah, hari ini tanggal 6 Juni dan dua hari yang lalu tanggal 4 Juni. Penting? Penting banget lah. Kemaren itu pengumuman kelulusan SMP dan...
  • Di Suatu Detik...
    Aku mau berbagi cerita tentang apa yang aku alami hari ini. Sebuah cerita sederhana dan pemikiran sederhana, tapi mengambil peran penting d...
  • Potret Sederhana Pendidikan Indonesia
    Haaaai! Setelah sekian lama tenggelam dalam tumpukan tugas, akhirnya...gue kembali lagi ke dunia posting-memposting ini :') Maaf leba...
  • Perbaiki Diri Lewat Bengkel Diri
    Bengkel Diri Apa sih yang ada di bayangan teman-teman kalau dengar kata 'Bengkel Diri'? Jujur pertama kali saya mende...
  • Metode Need-Know-How-Solve untuk Menyelesaikan Suatu Masalah
    Contoh 1 Seorang investor agroindustri di Sumatera ingin membeli lahan perkebunan seluas mungkin dengan ukuran bujursangkar. Modal investa...
  • Energi Khayalan
    Mengapa postingan ini saya beri judul energi khayalan? Ya, kali ini saya ingin 'berkhayal' mengenai apa kira-kira energi pengganti...
  • TWISTER? Cetarrrr!
    Assalamu'alaikum wr. Wb! :D Apa kabar kalian semua? Berhubung di postingan ini mau membahas mengenai kegiatan FOSMA jadi harus dijawa...

Categories

#deardiary (4) Aksi (1) Alternatif BBM (1) Bangsa (1) Biodiesel (1) Biofuel (1) Buku (1) Cerpen (3) Cinta (6) Curahan Pikiran (5) Curhat (5) Engineer (1) Experience (1) FOSMA 4 (1) Ga Jelas (1) Galau (4) Harapan (4) HARDIKNAS (1) Harimau Putih (1) Heliokultur (1) Hewan Peliharaan (1) Ibu (1) Iseng (8) ITB (5) Jalan-jalan (1) Kenangan (7) Komputer Rakitan (1) Kritik (1) Kuliah (1) Mahasiswa (1) Masa Depan (3) Masa SMA (5) Masa SMP (3) Naik Gunung (1) Nostalgia (5) Pemberitahuan (1) Pendidikan (2) Pergerakan (1) Perjuangan (1) PRD (5) Puisi (4) Quantum Levitasi (1) Remaja (6) Semangat (1) Superkonduktor (1) Tenaga Nuklir (2) Tips (1) Unforgettable (1)
Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

Total Tayangan Halaman

Powered By Blogger

Pages

  • Beranda
Copyright 2014 - Nna -.
Designed by OddThemes